Pelit = Selamatkan Bumi

irit, yang selamatkan bumi, bukan pelit. tapi, ada 'pelit' yang bisa selamatkan bumi. pelit? ya, kenapa ku pilih jadi pelit? oke ada kisahnya ni, seorang anak pelit. :p. (yang dimakud disini ya aku sendiri). pelit untuk selamatkan bumi!!!
pagi ini, aku benah-benahi kamar yang udah kayak
Space Shuttle (pesawat ulang alik) meledak. hmmm, buku-buku pelajaran baru (kelas XII) berserak aja di tempat tidur, nggak manis bertengger dirak/meja belajar lagi. yah, pokoknya tadi benar-benar hancur. dan setelah benah-benah kamar, buku-buku juga disusun. buku-buku pelajaran kelas XI dan kelas XII disortir, dan diletakkan di rak. buku-buku tulis/catatan, yang sudah habis (sudah diisi semua) dipilah-pilah juga. yang masih banyak isinya, tetap digunakan, untuk catatan/latihan kelas XII. ini salah satu cara menjaga bumi, mengurangi global warming. bener nggak?
budaya sampul buku, itu nggak lepas dari pelajar di Indonesia. biasanya buku tulis anak-anak Indonesia tu disampul, biar kelihatan rapi. aku juga begitu. tapi (saat sifat pelitnya muncul), aku nyampul buku-buku untuk kelas XII, adalah dengan... tada... sampul buku yang lama. hehehe. sampul padi dan sampul plastik buku-buku lama aku lepas, terus dipasang lagi ke buku yang baru. jadi beberapa tulisan di sampulnya tuh harus dihapus. misalnya, sampulnya berasal dari buku 'pend. kewarganegaraan', ku pasang 'sampul bekas' itu ke buku catatan bahasa jepang, yah jadiny tulisan 'pend. kewarganegaraaan' tu diganti jadi 'bahasa jepang'. kreatif, irit atau pelit? hehehe... kelihatannya pelit sih. sampul buku 200 perak aja nggak mau beli baru! :). tapi ini pelit yang selamatkan bumi! hihihi. recycle!


0 celotehan:

Post a Comment