Pantas Nggak Sih?

Huuufth… UA ikut Olimpiade Sains Biologi SMA Se-Riau di FKIP UNRI, tapi entahlah pantas atau nggak UA ikut. Semalam test tahap pertama, namanya Uji Kompetensi Tertulis(UKT) tahap I, UA lolos untuk UKT tahap II, dan test ke-2 nya langsung hari itu juga. Dan ternyata UA lolos lagi untuk UKT tahap III, hari ini. Dan UKT III ini susah kali, coz soalnya esai nggak kayak kemaren objektif, menggila lah UA ngerjain soal-soal itu. Ngarang bebas deh jadinya, jawaban UA nggak ada ilmiah-ilmiah nya kayaknya, ntahlah!
Ini ada beberapa soal yang keluar UKT tahap III:
petani menanam, ubi kayu dengan stek batang, biasanya ujung batang bagian bawah dibelah sekitar 2 cm, ditanam pada posisi tegak. apa tujuan diperlakukan seperti itu?
jawab: au ah, supaya tumbuhnya tegak keatas kali, nggak ke samping
orang yang sedang hamil tidak mengalami menstruasi. jelaskan mengapa orang hamil tidak mengalami proses pematangan sel telur dan ovulasi!
jawab: au ah, lagi malas mungkin dia untuk matang(apa sih!)
pada saat meminum obat dianjurkan tidak meminum susu, karena dapat menurunkan efektivtas khasiat obat. mengapa?
jawab: au ah, susu tuh protein, protein mudah beraksi di lambung, jadi menggangu khasiat obat (apa hubungannya coba?!)
pak edi mengalami kerusakan pada ginjal sehingga setiap minggu pak edi harus melakukan cuci darah. mengapa pak edi harus melakukan cuci darah?
jawab: karena pak edi mengalami kerusakan pada ginjal.
salah satu metoda pengurutan nukleotida DNA(apa ini maksdunya?) yang cukup terkenal adalah metode sanger(iih, seram! sanger pasti orangnya). gambar berikut adalah hasil elektroforesis DNA(ini apa lagi?), yang mana bands DNA(soalnya aja nggak ngerti! huh) yang dihasilkan setelah mengalami serangkaian proses metode sanger?
jawab: i'm sorry, anda bertanya pada orang yang salah, saya belum pernah belajar tentang itu!

Ron Clark, A Inspiring Teacher


ohayo, konnichiwa, konbanwa. disekolah tadi, ada jam pelajaran bahasa inggris, karena kami kemarin baru ulangan, jadi tadi santai aja belajarnya, malah kami nonton tadi dikelas. hwehehe, senangnya nggak belajar. nonton film yang ceritanya berdasarkan kisah nyata tentang teacher of the year dari America, namanya Ron Clark, guru yang ngajar disalah satu elementary school di New York, di film itu dia diperankan oleh Matthew Perry. film ini sangat inspiratif bagi yang nontonnya, bukan hanya guru, UA yang seorang siswa aja, kagum melihatnya. disitu kita dapatkan bahwa guru yang hebat itu bukan guru yang ngajar di kelas khusus/unggulan, tapi guru yang hebat itu adalah guru yang mampu membawa perubahan/ membawa keberhasilan siswa-siswinya. Ron Clark, dia mengajar dikelas yang bukan kelas yang biasa, tapi luar biasa, bukan luar biasa pintarnya, tapi luar biasa nakal anak-anaknya. banyak guru yang nyerah untuk mengajar kelas itu, karena tidak tahan dengan kenakalan siswa-siswinya dan mereka anak-anak yang tidak sopan, makan gum dikelas, duduk di meja saat gurunya nerangin, malah melwan dengan guru. ada siswa yang nakal karena broken home, ada juga yang suka bullying, dan ada yang pencuri. tapi Ron Clark, dengan segala suka duka, mampu membuat murid-muridnya agar mau belajar, tidak pernah menyerah untuk menghadapi semua siswanya, yang dia dihina, diusilin, mobilnya dicoret-coret, kelasnya dihancurkan, beeeh, banyak lah ujian untuk dia. dorongan yang terus menerus diberikan oleh Ron Clark, dan cara mengajar yang menarik, nggak membosankan, pokoknya seru, membuat siswanya mau belajar, dan berhasil saat ujian akhir, sampai akhirnya mereka semua lulus dan score nya malah melebihi kelas khusus, pokoknya endingnya bahagia deh, keren, oyah dari kelas itupun ada yang dapat perfect score, bayangin 100, hebat kan!. Pokoknya film ini sangat inspiratif, UA suatu hari nanti kalau jadi seorang guru, mau ah seperti Ron Clark. banyak yang bilang kalau jadi guru tuh adalah pilihan kedua, tapi setelah nonton film ini, kayaknya nggak deh, tergantung dari kita juga, mau atau tidak. “WE ARE FAMILY” adalah peraturan pertama Ron Clark, dan ini wajib diwujudkan oleh murid-muridnya. ini Matthew Perry dan Ron Clark: