Berencana untuk Tidak Berencana

hi blogger. :). sekedar pemberitahuan saja, aku sekarang libur panjang, menunggu pengumuman ujian nasional dan setelah itu tamat deh dari sma. nah, selama liburan ini, aku mengerjakan hobi anehku: berpikir. hehe. yah, aku nggak tau mau ngapain lagi, aku nggak terlalu suka jalan-jalan, mungkin salah satu faktornya aku yang selalu bokek. terus mau nonton tv, nggak ada siaran yang menarik. kalau internetan, mama nanti ribut-ribut aku lama-lama di depan komputer, sampai pernah ngancam mutusin internet. oh tidak!
jadi aku lebih milih melamun dan berpikir. aku memang suka berpikir, menurutku berpikir itu asyik, tentang apa saja, hidup, mimpi, bahkan mikir jorok pun asyik. haha, just kidding. tapi kalau dipikir-pikir, mikir itu buat aku jadi orang yang plin plan, dan kadang karena suka mikir, masalah-masalah kecil pun jadi masalah yang berat bagiku.
ok, kenapa aku bilang aku jadi plin plan? gini, biasanya yang aku pikirin itu tentang plus dan minus sesuatu, jadi intinya aku berdebat dengan diriku sendiri. saat aku semakin banyak kasih argumen pro, semakin banyak juga aku mikirin argumen-argumen kontranya, dan sering kali aku tidak ngambil kesimpulan final. yah, itu membuat aku plin plan, nggak bisa ambil keputusan.
yang sekarang aku sering perdebatkan akhir-akhir ini tentang rencana. aku lebih baik berencana atau tidak ya? karena aku suka berpikir, aku juga senang berencana, tapi masalahnya, rencana itu sering kali tidak terwujud. bukan tidak berhasil, tapi memang tidak terlaksanakan. banyak contohnya yang telah terjadi pada diriku. saat masuk smp, tanpa rencana, masuk sma juga aku tanpa rencana, tidak pernah aku mikir aku harus masuk sini atau sana.
terus pernah lagi, aku berencana tapi yang terjadi sebaliknya. sering kali malah. aku bingung mau ceritain yang mana soalnya memang sering terjadi. seperti kemarin, saat akan mengikuti *****-**, aku padahal sudah bertekad ikut dari berbulan-bulan sebelumnya, tapi nyatanya nggak jadi. dan ada juga, aku ikut ***-***, aku sudah berniat tidak ikut karena banyak berkas-berkas yang harus diurus. tapi sehari sebelumnya, guruku malah mengatakan bahkan nama aku sudah dikirimkan/direkominasikan ke dinas pendidikan dan aku harus lengkapi berkas-berkasnya. teman-temanku yang berhari-hari melengkapi berkas, aku hanya sehari. the power of kepepet.
ok, mungkin post ini agak kacau (kayaknya setiap posting aku kacau deh :p), aku tetap masih belum tahu lebih cocok mana (dalam hidupku) berencana atau tidak. tapi yang sekarang aku yakinin 78 persen lebih bagus, lebih cocok, lebih indah, lebih keren tanpa rencana, yah spontanitas cocok untukku! 22 persen lagi aku yakinin berencana itu baik, karena apa yang kita lakukan akan terorganisir. hmmm… bagaimana menurut kamu?

mungkin karena banyak mikir juga, sampai sekarang aku masih belum tahu akan milih jurusan apa kuliah ntar. padahal teman-temanku malah udah ada yang keterima. aku sudah daftarin jurusan yang mana yang mungkin cocok dengan ku, dan aku selalu terpaku dengan plus-minusnya. yah, kadang aku berpikir memang tidak enak berpikir.

0 celotehan:

Post a Comment