Hujan Berderik

Yaaahh... apa ini judulnya hujan berderik? aku sendiri nggak tau apa maksudnya. iseng aja buat judulnya begitu, coz terpikir kata-kata itu. tapi, sebenarnya post ini nggak ada sangkut pautnya dengan hujan berderik. hujan berderik aja nggak tau apa. hahaha. geje mode on ni. okeh, post in aku mau cerita aja, cerita suka-suka.


sekolah membenci saya

entah mengapa hari ini tu, aku suram aja bawaannya, dan tak ada sedikitpun gairah untuk belajar. kimia, jam pelajaran pertama, asli nyoret2 buku aja, matematika apalagi, tapi untung gurunya agak geje. jadi, betah nunggu jam istirahat dengan belajar matematika. pelajaranya tuh tentang "sifat-sifat fungsi", tau nggak? ada 3 lo. (nggak penting)
1. injective
2. surjective
3. bijective
dengan tampang yang serius, tapi kadang senyum2 manis guru matem itu bertanya kepada murid-muridnya yang udah gatal karena pensil, angka2, grafik2, dan..... (kagak tau apa lagi (geje!))
Bapak guru terhormat : apa arti kata injective anak2?
(dalam matem, injective: jika setiap unsur berbeda di A memiliki peta yang saling beda di B atau fungsi satu-satu, jadi intinya itu, setiap elemen di daerah asal memiliki masing2 satu kawan di daerah hasil, tak boleh ada yang sama pasangannya!)
Murid1: suntik pak!
Murid2: bersifat suntik pak! (murid yang asal bunyi aja)
Murid3: suntik? mana pulak itu!! (murid yang sok tau, tapi dia nggak tau)
Bapak: iya benar, suntik...
Murid3: eh, iya... ya? (malu pertama kalinya)
Bapak: iya... makanya dokter-dokter pakai jarum suntik, satu jarum untuk satuuu....
(belum selesai bapak itu bicara, tiba-tiba murid3 melanjutkan dengan lantang)
Murid3: LOBANG!!!!
(semua mata langsung tertuju ke dia, semua tergalak- malu kedua kalinya
Bapak: (dengan senyum2 geje) apa lobang? pasieenn....

kesuraman aku agak berkurang. terus setelah kembali tenang bapak itu kembali menjelaskan materinya. dia kasih soal-soal latihan yang dibahas sama-sama... kami semua udah mumet mikirnya, bapak itu dengan santai, stay cool, senyum2 geje lagi, berkata:
"KENAPA? TERLALU MUDAH?"
ai, sungguh tak berperasaan, muka kami dah kayak benang kusut, dia bilangnya mudah! huufh. kembali suram.


terjadi dialog lagi antar guru dengan murid2nya.
Bapak: udah nak? di catat juga? jangan semuanya dicatat...
Murid4: biar jelas pak! (murid yang rajin nih)
Bapak: mubadzir kertas...
Murid5: (yaitu aku, asal ngomong aja nih, tanpa pertimbangan, dan landasan teori) nggak ada yang mubadzir untuk ilmu... (geje)
Bapak: tau kah anak2 mubadzir itu bolehnya waktu banjir aja?
Murid6: kenapa pak? (bingung dia nih, maka nya nanya)-> yang dikurung nggak penting
Bapak: (pasang tampang yang meyakinkan, dan dengan senyum2 geje lagi) iya lah! nggak tau kenapa? buktinya kita buang-buang air keluar rumah!
Murid-murid: aaaaaaaaaagggg... bapak ni!

suram berkurang lagi. bye..
*post yang geje.. seharusnya judulnya geje, bukan hujan berderik.*

0 celotehan:

Post a Comment