Perception

wah ternyata udah lama nggak update blog ini. apa kabar para blogger semua? I hope you’re alright.

perception
teman aku bilang kalau aku ini sinis orang nya. padahal nggak pernah aku berniat begitu. tapi mereka merasa aku benar-benar kelihatan sinis. aku coba klarifikasi, aku bukan sinis, tapi aku tidak bisa berpura-pura. berpura-pura? yah, aku adalah aku. apa adanya!
aku merasa orang-orang bersikap pada kita, hanya berpura-pura. pura-pura tersenyum pada kita, pura-pura menyapa, pura-pura tertawa waktu dengar celotehan kita, bilang ‘makasih’ cuma sebagai formalitas, atau ‘maaf’ juga begitu, sekedar formalitas, apalagi pas lebaran. aku nggak tau benar memang, apakah semua pura-pura atau tulus. pokoknya aku merasa mereka berpura-pura, it’s my perception. atau mungkih aku yang menutup mata akan ketulusan itu? balik lagi it’s my perception.
ada satu contoh bagaimana seseorang berpura-pura (in my version). Z dan X temanan baik. (ngapa harus X dan Z ye? hehehe). suatu hari si Z dapat masalah yang besar banget. dan di hari itu juga si X lagi kasmaran banget. ada sebuah rule of friendship, satu rasa! nah, apa yang terjadi? (aduh semoga kalian nggak bingung baca tulisan aku ini) apa yang terjadi? si X menyembunyikan bahagianya, dia lebih memilih bersikap khawatir dan seolah-olah merasakan bagaimana besarnya masalah yang dihadapi Z. nah, disini kelihatan kan? teman itu kadang berpura-pura, menurutku nggak bisa orang yang begitu bahagia, apalagi lagi fall in love, merasakan sakit dan kerasnya masalah. my perception.
tapi itu lah hidup, persepsi orang berbeda-beda.

hapal keypad hp nggak?
turn to other topic. sebuah cerita, sebuah kebenaran.
di kantin sekolah, aku merasa heran sama anak laki-laki itu yang duduk di sebelah temanku. dia adik kelasku, tapi SKSD (sok kenal sok dekat) sama teman ku, panji. walaupun dia memang kenal sama panji. tapi ada yang ku herankan, kenapa setiap saat, dia ngekor temanku, keluar main, pas pulang juga kadang, emang nggak ada teman yang seangkatan ama dia?
aku selesaikan makanan dihadapanku. setelah selesai, ku keluarkan hp usangku dari saku, menulis sesuatu di message.
“nji, si **** tu kok ngikutin ko terus. mana teman2nya?”
aku kasih hp tu ke panji, supaya dia menjawab keherananku. beberapa waktu, aku liat panji masih memandangi layar hp ku. lama banget dia bacanya, pikirku.
aku: “jawab lah panji!”
dia: “gimana ni?”
sambil menyodorkan hp ku dan menunjukan keypad yang nggak bertuliskan apa-apa lagi.
aku: “gyahahahaha… nggak hapal ko ya? ya udahlah nanti aja ko jawab”














barang bukti

aku akhirnya membongkar aib panji. (nggak aib juga sih). teman-temanku langsung meledak ketawa.
aku: “panji coba ko buat queen bambang”
sambil menyodorkan hp ku lagi.
panji: “bisa aku kok”
tapi kami semua dengar, dia ngitung posisi di mana huruf q, u, e, n, g, di keypad tu. lol. makin keras. kalian hapal nggak huruf2 di keypad? hehehe…

2 celotehan:

Ayu Khairani said...

si X itu peduli ama temnnya..
dy perhatian, bukan pura2!
ua ih...

klau emg bner kyak gitu,
coba deh, klo ua jd si X,
emg ua bakal cerita blak2an ke si Z
sko ua lg fall in love ???????

panji, PARAH

Ica Annajmi said...

betul setuju sama ayu !
dy bukan pura - pura, tapi dy menghargai temannya,
skrang posisikan diri ua yg jadi teman si X.
apa perasaan ua kalo si X happy" didepan ua yg lagi sedih ?
pasti ua mikir *GK BEOTAK KAU* hahaha

btw, PANJI! GOTCHA!
ua opened ur biggest secret :)

Post a Comment