Naked in Dream

Hi blogger. Langsung saja ya, saya mau memperdebatkan ini: do what you love! atau love what you do! . Ok, apa yang kamu pilih? Kalau jawaban saya, seperti biasa: abu-abu! Yeah, di antaranya, tengah-tengah, gantung. Hehe (*nyengir). Kemarin saya menanyakan ini pada teman-teman saya, kebanyakan memilih pilihan kedua, love what you do! . Pendapat temanku yang memilih ini, Vira, mengatakan: kalau melakukan apa yang kita suka, itu terkesan egois, jadi lebih baik menyukai apa yang kita lakukan! Nah, ada juga yang memilih do what you love! , dengan alasan, pasti kita akan mendapatkan kepuasan yang lebih daripada menyukai apa yang kita lakukan yang terkesan kita itu memaksakan untuk suka. Nah, dari jawaban itu, saya menyimpulkan, sebenarnya keduanya baik. Masalahnya hanya, bagaimana kita menentukan sikap. Yah, mau menyukai yang dilakukan, atau melakukan apa yang disuka. Ok, bagaimana pendapat kamu?

Naked in Dream

Ok, tinggalkan masalah tadi, saya mau share tentang ini. Yap, tentang saya bermimpi nekad, hm, maksud saya naked. Sebelumnya, saya harapkan saat membaca cerita saya ini, tidak perlu ada visualisasi di otak kamu. Haha. Anggap telanjang itu bukan sesuatu yang porno, tapi keindahan. Haha. Start. Sebulan belakangan, saya dua kali mimpi naked. Yang pertama itu set-nya di kamar mandi, yang didalamnya ada dua cowok (termasuk saya) dan dua cewek. Tapi, di mimpi ini tidak ada yang ‘begituan’. Suer! Malah disitu saya berusaha untuk tidak melihat si ceweknya. Tapi tetap aja kelihatan. Hehe. :p Mimpi yang kedua, lebih parah, kalau tadi di tempat yang privat, yang ini saya telanjang di tempat banyak orang. Ya, di suatu kelompok gitu, tapi tidak semua juga yang naked, malah yang cewek tidak satu pun yang naked, hanya beberapa cowok yang naked (termasuk saya). Saya bilang tidak perlu dibayangkan! Haha. Ok, kenapa saya menceritakan ini? Mari saya jelaskan.

Mimpi bagi sebagian orang hanya dianggap sebagai teman tidur, dan sebagian lagi menganggap mimpi itu adalah sebuah pesan alam bawah sadar manusia. Awalnya saya kelompok yang pertama, tapi pas saya bermimpi naked, saya coba cari-cari juga, apa ada arti dari mimpi ini? Dengan bermodal pertolongan Mbah Google saya dapatkan jawabannya. Kalau menurut mitos, bermimpi telanjang itu ditafsirkan sebagai pertanda ada sesuatu rahasia atau sesuatu yang tidak ingin diketahui oleh orang lain, akan terbongkar. Tapi, ini saya tidak bisa menerimanya, karena menurutku, tidak ada hubungannya dengan sesuatu yang akan terjadi itu dengan mimpi. Kalau pun terjadi ya itu emang harus terjadi, tidak ada sangkut pautnya dengan mimpi. Nah, itu mitos, lain dari ilmu psikologi. Kalau menurut ilmu psikologi, bermimpi telanjang itu ada beberapa arti. Di antaranya: mimpi itu menginterpensikan suatu perasaan ingin kebebasan; mengekspresikan sebuah ketakutan akan penolakan; dan ada juga, ini menandakan keinginan seseorang untuk menunjukan siapa sesungguhnya dirinya
(Penjelasan lengkapnya, kamu bisa cari dengan google :p). Saya tidak komentar apa-apa, cuma mau bilang, ini sepertinya benar.

Ya sudahlah, sampai disini saja dulu ceritanya. :)  Oiya, saya akhir-akhir ini asyik-asyiknya chat di omegle.com. Hehe. Talk to random strangers. Seru, aneh, ya paslah untuk sekedar iseng-iseng. Haha.

6 celotehan:

fany said...

hahahaha..
hmm,pertanyaannya,kalo kita berdoa sebelum tidur,apa kita akan ttp mimpi horor juga? :P

uahernandez said...

ok. kemarin mungkin saya lupa berdoa, makanya... hehe. :p thanks for visiting :D

Anonymous said...

Telanjang aj urusan ko
emang mesum ko t
tpi jgn percaya it wa
OK????
PANJI

Ayu Khairani said...

Azeee.. Panji bisa kasi komen jg yaaa??? Hahahha peace nji.
Btw wa. Gmn gk bayangi keadaannya coba kalau kita lagi bacanya??
Hahahha mau gak mau gt wa..

uahernandez said...

bisa kok nggak pakai visualisasi. hahaha. nggak tahu juga ding.

Ayu Khairani said...

hahahhahah
yelah waaa.. :D

Post a Comment