Monyet Itu Berbulu

ada sebuah cerita dan ini taukah kalian? adalah kisah nyata dari seorang guruku disekolahku yang ada dikotaku (e?). persiapkan diri kalian untuk membacanya aku sarankan jangan baca ini ditengah malam, karena akan menyebabkan kesialan pada diri kalian.

sekali lagi jangan baca ini di tengah malam, disaat burung-burung hantu berkicau riang dan penguasa malam melolong senang. ingat itu! begini ceritanya (seolah-olah guruku yang sedang bercerita)

......mam ada cerita, pengalaman mam waktu mam masih kuliah di padang. suatu hari mam pergi ke kampus dengan menaiki bus kota, saat itu mam pergi sama kakak mam, tetapi kami tidak duduk bersebelahan, mam duduk didepan, dan kakak mam duduk tepat dibelakang mam. disebelah mam awalnya tidak ada siapa-siapa, hingga pada akhirnya busnya berhenti dan naiklah seorang bule yang tegap dan berbulu lebat. dia memilih duduk disebelah mam. mam beberapa kali ingin menyapanya, namun dia tampaknya kurang bersahabat, tersenyum pun tidak, tanpa ekspresi! mam heran dengan bulunya yang sangat super duper lebat, kemudian mam ngomong dengan kakak mam.
mam: BANTUAK BARUAK BANA BULE KO YA, NI! (dalam bh. minang yang artinya: seperti monyet orang ini ya kak)
uni mam: ussh, nggak boleh gitu.
mam kemudian melihat ke arah bule yang dimaksudnya itu, tampaknya dia tidak mengerti apa-apa yang mam katakan, mam lihat, jangankan tampak marah, mukanya masih tanpa ekspresi. beberapa saat kemudian bule itu menghentikan bus tersebut, karena dia mau turun disalah satu universitas di padang. tiba-tiba bule itu berkata kepada mam....
bule: UNI... BARUAK MAU TURUN DULU YA...
tak!

mam begitu shock, bisalah kalian bayangkan gimana malunya mam. ternyata bule itu mengerti bahwa dia telah diolok-olok oleh mam seperti itu(disejajarkan dengan monyet). mam kacau dan malu besar tentunya. lalu, mam putuskan untuk turun juga mengikuti bule tsb, mam kemudian memohon maaf atas omongan mam tadi. setelah berkenalan , taulah kenapa si bule itu mengerti, ternyata dia seorang mahasiswa australia yg belajar di indonesia jurusan: "SASTRA MINANG"......

hahaha... kalau saat itu aku yang jadi mam mungkin mukaku bukan kayak kepiting rebus lagi, tapi udah kayak kepiting gosong, langsung membiru muka seperti dicekik monyet.... MALUNYA....

pesan moral:
  • yang pertama... so pasti JANGAN MENGEJEK ORANG didepannya, kalau mau menghina ya dibelakang orangnya saja, hahahaha... nggak, nggak! tetap nggak boleh menghina orang. berdosa tau!
  • kedua... banyak-banyak BELAJAR BAHASA, baik bahasa asing maupun bahasa daerah biar kita nggak mudah dibodoh-bodohi, dan kita tau kalau orang itumenghina kita... hahahaha...
minum teh dulu yuk!


Gagal Mencelakan Orang

sebuah cerpen geje (nGgak Jelas)
------------------------------------------------------------------------------
hari ini sangat sangat tidak memihak pada diriku, dan kecepatan agar aku menjadi tua lebih dari rata-rata. karena dari pagi aku udah marah-marah. dan ini karena seorang makhluk ganas yang sok baik hati. muakmuakmuak!

padahal aku udah buat rencana untuk mencelakakan orang yang disebut teman. aku nggak peduli kalau dibilang bejat atau jahat, otak kriminal dan yang semacam itu lah. malah BANGGA… hahaha…

tapi semua GATOT- gagal total, karena partner aku untuk mencelakakan makhluk ‘teman’ itu menjadi baik.. dasaaaaaaaaarrrr… grrrrrrr… aku muak, dasar sok, huuufh!
aku: “mati aja ko ‘titit’!. udah 95% kita rencana ini akan berhasil kau nodai dan kau hancurkan dalam sekejap…” (*lebai mode on). “mana yang katanya kau akan menjadi antagonis ‘titit’, tapi kerjakan rencana ini aja nggak bisa, sok jadi malaikat lagi. aku nggak terima, kau harus tanggung jawab. kau nggak ngerti sebenarnya rencana jahat kita ini akan berdampak baik untuk makhluk ‘teman’ itu.”
‘titit’: “iya aku tau, sebenarnya aku juga udah muak berurusan dengan makhluk ‘teman’ itu, tapi mau gimana lagi, kan bla… bla… bla…”
aku: “aku nggak mau tau kau harus tanggung jawab dengan apa yang terjadi padaku”
‘titit’: “emang kamu hamil?”
aku: “e???”
‘titit’: “loh, katanya aku harus tanggung jawab”
aku: “bukan itu, dodol!!!”
‘titit’: “jadi bung, bagaimana aku harus bertanggung jawab?”
aku: “kau harus ………………………..” (*rahasia)
------------------------------------------------------------------------------
nb: taukah kalian, apa rencana aku untuk mencelakakan makhluk ‘teman’ itu? Aku sengaja tidak memberi tau, karena kalau aku publikasikan, akan menyebabkan aku berada di bui. dan tau kah kalian, apa yang ku suruh kepada ‘titit’ untuk menebus kesalahannya? Semuanya kalian nggak perlu tau. karena ini... NGGAK PENTING!!! cuma sebuah cerpen nggak jelas, karya penulis yang nggak jelas juga, maunya apa.

Tidak Senonoh di Kelas

hari ini sungguh hari yang melelahkan, dan juga memalukan bagiku, semur-umur belum pernah semalu ini. hahahaha… padahal tiap hari selalu menanggung kemaluan. e? maksudnya menanggung malu. bahasa yang tidak jelas dan tidak senonoh!
Narinya Loncat-loncat
jam pelajaran pertama dikelas ku yaitu muatan lokal, materinya tuh “tarian rentak bulian” dan apa yang terjadi? gerakannya kebanyakan lompat-lompat dan kalau bagian duduk badannya harus dienjot-enjot, melelahkan. huuufh! (menghela nafas nih maksudnya)
Tidak Senonoh
setelah nari-nari tuh langsung lanjut olahraga, kan, apa nggak capek kali tuh? huuufh (menghela nafas lagi ceritanya). lalu, lalu, lalu,… (stop!) selesai olahraga tuh kan harus ganti baju seragam hari rabu, kalo misalnya tetap pake baju olahraga tuh, nanti membuat kebauan (bahasa yang aneh lagi) di kelas. so, bertukar seragamlah semua. cuma, cuma, cuma,… (stop!) aku telat nukarnya, teman-tamen aku yang berjenis kelamin sama denagn ku keduluan ganti baju mereka. dasar nggak setia kawan. so, aku ganti di kelas aza, pas pula udah bel… agggh! tapi teman-temanku yang perempuan nggak mau keluar kelas, terpaksalah ku buat kamar ganti di kelas tuh dengan menjejerkan kursi-kursi. okeh, ku buka baju olahraganya (aku pastikan yang perempiwi nggak melihatku *lagian sapa juga yang mau lihat) tukar dengan baju bidong, seragam sekolahku, trus ku buka celana (padahal nggak pake boxer, pede aja bukanya) ku tukar dengan celana seragamku, kurapikan bajunya, dan saat menarik resletingnya… tak!

aggghhh, nggak bisa ditariiiik! bagaimana-bagaimana-bagaimana? aku berpikir untuk memakai celana olahraga tadi aja, tapi kalo ganti dikelas malu (ya iyalah, yg pertama kali aja udah deg-degkan, gila kan ganti celana di depan perempiwi). okeh, aku akan ke wc, tapi, tapi, tapi, …(stop!) masa’ aku jalan ke wc tuh sambil menutup bagian yg kebuka dengan tangan ato sarung ato seragam ato semacamnya lah, aneh aja. hohoho. maka terjadilah aku menyudut (maksudnya berdiri di sudut kelas tuh) menghadap ke tembok, sambil menunduk, berusaha menarik-narik resleting aku. terdengar suara seseorang…
teman1: woi wa. nggak boleh ‘gitu-gituan’ disekolah do
dasaaar! sapa juga yang gitu-gituan di sekolah. dan karena perkataannya semua mata tertuju padaku. menarik dan berusaha menarik lagi, huufh, nihil!… kemudian, terpikir mencari gunting.. hahahah berjalan beberapa meter menggapai gunting… dan kembali menyudut.
teman 2, 3, 4 dan lain-lain: ngapa wa? ngapa wa? isssh…
aku tak menjawab. hanya saja aku angkat tanganku yang memegang gunting, sambil dimain-mainkan gunting tuh… hahahaha.. kayak mau khitan sendiri aku.
teman 2, 3, 4 dan lain-lain: udah lah wa… mau nyunat lagi kau? hahahaha
aku putus asa, tetap nggak mau ditarik tidaaaaaak!!!! guru pun sudah datang, aku duduk dengan keadaan ‘gerbangnya’ masih terbuka. dan berusaha aku tarik-tarik lagi… pada akhirnya… tada….. tada…. trengteneng… aku berhasil membetulkannya (ada kain yang nyangkut di resletingku, jadi nggak lancar dia) lega! hahahaha… berkata lah aku
aku: woi, aku berhasil… hahahahaha (dengan bangga mengumumkannya)
teman23 (perempuan): udah wa? itu lah terlalu panjang itunya…
teman24 (perempuan juga): apa ni? ih, dasar ‘teman23’!!
aku: nggak itu maksudnya do, maksudnya benangnya yang kepanjangan nggak ‘itu’ do.
hahahaha, sebenarnya aku jijik mengatakan itu di depan perempiwi tu, ntahlah gilo orang tuh, dasar! hahaha… lega…

Pederitaan Nggak Sampai Disitu
sudah lega, setelah melewatkan musibah itu. tapi ternyata, aku menanggung malu nggak sampai situ aja. huuufh! jadi, pas wali kelas ku masuk, itu kami latihan paduan suara untuk mengikuti lomba antar kelas yang bertemakan lingkungan hidup di sekolahku bersempena hari ulang tahun sekolah, lagunya ‘Mars PLH’ karya guru-guruku tercinta. hohohoho. yang buat aku malu adalah, suaraku nggak pernah sama dengan teman-temanku.. aaggghhh. sumpah beda sendiri suaraku, teman ku yang memimpin nyanyinya udah lihat2 aku, tanda aku nyanyinya jelek banget, katanya suaraku datar banget, banget, banget… (yaaah mau gimana lagi? udah diberikan tuhan begitu) okeh dapat ku simpulakan, emang aku nggak bakat nyanyi di paduan suara, tapi munkin akan lebih baik aku nyanyi solo.. hahahaha…

Lupanya Kelewatan
itulah kejadian selama aku bernaung di sekolah hari ini. dan saat pulang terjadi lagi kebegoan aku, kebodohan aku, kebodohan kecil sih, hohoho. aku lupa nama orang yang menegur aku saat aku berjalan menuju rumah. yang aku ingat dia adik kelasku waktu smp, pernah satu bus sekolah, dan sering ketemu pas naik angkot, trus yang aku ingat lagi, kalo dia tuh, pernah minjamin aku duit untuk aku bayar ongkos, karena saat itu aku betul-betul nggak bawa jajan, lupa! untung ada dia, kalo nggak aku disita ama kondektur angkotnya (hahaha, lebai ah). itulah lupa aku namanya, entah alvi, ato alvin ato andi, adi, ato munkin bukan a inisial namanya, duh dodol kali… aku ini!

Hujan Berderik

Yaaahh... apa ini judulnya hujan berderik? aku sendiri nggak tau apa maksudnya. iseng aja buat judulnya begitu, coz terpikir kata-kata itu. tapi, sebenarnya post ini nggak ada sangkut pautnya dengan hujan berderik. hujan berderik aja nggak tau apa. hahaha. geje mode on ni. okeh, post in aku mau cerita aja, cerita suka-suka.


sekolah membenci saya

entah mengapa hari ini tu, aku suram aja bawaannya, dan tak ada sedikitpun gairah untuk belajar. kimia, jam pelajaran pertama, asli nyoret2 buku aja, matematika apalagi, tapi untung gurunya agak geje. jadi, betah nunggu jam istirahat dengan belajar matematika. pelajaranya tuh tentang "sifat-sifat fungsi", tau nggak? ada 3 lo. (nggak penting)
1. injective
2. surjective
3. bijective
dengan tampang yang serius, tapi kadang senyum2 manis guru matem itu bertanya kepada murid-muridnya yang udah gatal karena pensil, angka2, grafik2, dan..... (kagak tau apa lagi (geje!))
Bapak guru terhormat : apa arti kata injective anak2?
(dalam matem, injective: jika setiap unsur berbeda di A memiliki peta yang saling beda di B atau fungsi satu-satu, jadi intinya itu, setiap elemen di daerah asal memiliki masing2 satu kawan di daerah hasil, tak boleh ada yang sama pasangannya!)
Murid1: suntik pak!
Murid2: bersifat suntik pak! (murid yang asal bunyi aja)
Murid3: suntik? mana pulak itu!! (murid yang sok tau, tapi dia nggak tau)
Bapak: iya benar, suntik...
Murid3: eh, iya... ya? (malu pertama kalinya)
Bapak: iya... makanya dokter-dokter pakai jarum suntik, satu jarum untuk satuuu....
(belum selesai bapak itu bicara, tiba-tiba murid3 melanjutkan dengan lantang)
Murid3: LOBANG!!!!
(semua mata langsung tertuju ke dia, semua tergalak- malu kedua kalinya
Bapak: (dengan senyum2 geje) apa lobang? pasieenn....

kesuraman aku agak berkurang. terus setelah kembali tenang bapak itu kembali menjelaskan materinya. dia kasih soal-soal latihan yang dibahas sama-sama... kami semua udah mumet mikirnya, bapak itu dengan santai, stay cool, senyum2 geje lagi, berkata:
"KENAPA? TERLALU MUDAH?"
ai, sungguh tak berperasaan, muka kami dah kayak benang kusut, dia bilangnya mudah! huufh. kembali suram.


terjadi dialog lagi antar guru dengan murid2nya.
Bapak: udah nak? di catat juga? jangan semuanya dicatat...
Murid4: biar jelas pak! (murid yang rajin nih)
Bapak: mubadzir kertas...
Murid5: (yaitu aku, asal ngomong aja nih, tanpa pertimbangan, dan landasan teori) nggak ada yang mubadzir untuk ilmu... (geje)
Bapak: tau kah anak2 mubadzir itu bolehnya waktu banjir aja?
Murid6: kenapa pak? (bingung dia nih, maka nya nanya)-> yang dikurung nggak penting
Bapak: (pasang tampang yang meyakinkan, dan dengan senyum2 geje lagi) iya lah! nggak tau kenapa? buktinya kita buang-buang air keluar rumah!
Murid-murid: aaaaaaaaaagggg... bapak ni!

suram berkurang lagi. bye..
*post yang geje.. seharusnya judulnya geje, bukan hujan berderik.*

Bangun dari Tidur yang Panjang

Yaah... udah lama banget aku nggak post ini blog. iya nih, soalnya nggak ada gairah untuk nulis, karena kalo aku baca-baca lagi dari post-post aku dulu, dan seperti yang sering ku bilang, kalo tulisan aku tuh nggak ada bagus-bagusnya sedikitpun, bahasanya kadang ngaco, susah orang ngerti, dan yang paling penting, nggak berguna... iya, ya? (yah nanya lagi aku, udah aku yang bilang)... parah ya aku!
Udahan yah! (tuh kan apa aku bilang kalo tulisan aku tuh nggak ada gunanya, ini salah satu contohnya, post yang nggak penting!)

catatan kecil
Welcome 2009
pengen bisa nulis
pengen
banyak dapat nilai ulangan yang 100
pengen ikut olimpiade (tapi nggak tau apa)
pengen percaya diri (tapi susah... tuh kan nggak percaya diri)
pengen optimis dalam segala hal